Translate

Minggu, 31 Maret 2013

Pemerintah Lepas Target Pertumbuhan Ekonomi 2014
Minggu, 31 Maret 2013 | 19:15
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana. Foto: Investor Daily/TINO OKTAVIANO Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana. Foto: Investor Daily/TINO OKTAVIANO
PALU - Pemerintah melepas target pertumbuhan ekonomi tujuh persen pada 2014 mendatang, namun tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi minimal enam persen.

"Untuk target pertumbuhan ekonominya istilahnya kita agak lepas, kita lebih realistis dan tidak ngotot dengan target tujuh persen," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana saat memberikan sambutan dalam Musrenbang Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Minggu.

Namun, lanjutnya, pemerintah tetap tidak melepas target dalam hal peningkatan kesejahteraan rakyat. "Jadi artinya pengurangan kemiskinan itu tetap ingin kita capai pada 2014. Paling tinggi kemiskinan itu 10 persen, kalau bisa lebih rendah dari itu lebih baik," ujar Armida.

Selain itu, penciptaan kesempatan kerja atau tingkat pengangguran maksimal enam persen.

Selanjutnya Armida mengatakan, hal yang penting yakni bagaimana menerjemahkan kedua hal tersebut ke dalam RKP (Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2014 dengan tantangan keterbatasan anggaran. "Presiden akan menyampaikan hal tersebut saat Musrenbangnas nanti," katanya.

Armida mengatakan, dengan situasi dan kendala di sisi anggaran dan pemerintah harus menjaga fiskal agar tetap kredibel maka dibutuhkan langkah-langkah strategis.

"Yang pertama efisiensi. Maksudnya tidak berarti budget itu lalu berkurang atau kontraksi, tidak seperti itu. Tetap budgetnya itu bagaimana menjamin program-program yang direncanakan dan beberapa area itu ada penambahan atau penekanan, efisiensi di sini maksudnya penajaman," ujar Armida.

Selain efisiensi, realokasi dapat dilakukan bila dianggap perlu, serta juga nanti ada dana tambahan (on-top).

"Yang kedua yakni dari sisi postur belanja di mana ada penyelarasan antara belanja modal, belanja barang, dan bantuan sosial supaya komposisinya berimbang," kata Armida. (Investor Daily/tk/ant)

sumber : http://www.investor.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer