Translate

Sabtu, 13 Oktober 2012

tentang nabi kita nabi Muhammad SWT.

Kelahiran

Nabi Muhammad  lahir pada Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M, yang merupakan tahun gagalnya Abrahah menyerang Mekkah. Muhammad lahir di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya, Abdullah, meninggal dalam perjalanan dagang di Madinah, yang ketika itu bernama Yastrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi.
Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya ke Yatsrib (sekarang Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa' yang terletak tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana. Setelah ibunya meninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib. Setelah kakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah ia diminta menggembala kambing-kambingnya di sekitar Mekkah dan kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah, Lebanon, dan Palestina).
Hampir semua ahli hadits dan sejarawan sepakat bahwa Muhammad lahir di bulan Rabiulawal, kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di kalangan Syi'ah, sesuai dengan arahan para Imam yang merupakan keturunan langsung Muhammad, meyakini bahwa ia lahir pada hari Jumat, 17 Rabiulawal; sedangkan kalangan Sunni percaya bahwa ia lahir pada hari Senin, 12 Rabiulawal (2 Agustus 570 M).

dikutip dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad


kesempurnaan nabi  muhammad saw 

Arti dari Muhammad adalah yang terpuji, ini merupakan sebuah nama yang baik dan istimewa. Dari nama tersebut terlihat sikap dan perilakunya yang baik. Kesabaran, ketabahan, keberanian, keadilan, ketegasan, dan lemah lembutnya menggambarkan seorang yang memiliki kepribadian yang sempurna.

Kesempurnaan akhlaknya ditunjukkan melalui ayat-ayat yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Kitab suci umat Islam ini merupakan gambaran dari akhlaknya Nabi Muhammad saw.. Ketika Siti Aisyah ditanya oleh para sahabat tentang akhlak Rasulullah saw., ia menjawab dengan singkat: “Akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Qur’an.”

Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang akhlak Nabi Muhammad saw.. Ayat tersebut sekaligus menjadi nama-nama lain dari Rasulullah saw.. Salah satunya adalah al rauf (belas kasihan), yang artinya:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan, sangat menginginkan (keinginan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (Q.S. At-Taubah (9): 128)


Akhlak Nabi sebagai Uswah Hasanah

Secara bahasa uswah artinya teladan, hasanah adalah baik. Jadi, uswah hasanah adalah teladan yang baik. Sebagai panutan dan contoh, Nabi Muhammad saw. memiliki akhlak yang baik dan sekaligus menjadi teladan bagi umatnya.

Firman Allah swt.: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab (33): 21)

Wujud dari uswah hasanah selain terdapat di dalam Al-Qur’an, juga melalui sunahnya. Sunah atau hadis adalah keseluruhan dari kehidupan Nabi Muhammad saw., baik perkataan, perbuatan, persetujuan, maupun himmah atau cita-citanya yang belum terwujud.

Setiap perkataan Nabi Muhammad saw. baik masalah hubungan dengan Allah maupun masalah sosial kemasyarakatan menjadi uswah hasanah. Baik dari cara berbicara maupun isi pembicaraannya adalah contoh yang harus ditiru oleh umatnya. Ketika Nabi Muhammad saw. berbicara selalu jelas dan tegas, sehingga orang yang diajak bicara bisa memahaminya. Demikian juga materi yang dibicarakan tidak menyimpang dari syariat dan ajaran Allah swt..

Selain perkataan, perbuatan Rasulullah saw. pun menjadi contoh. Dari mulai tidur, berjalan, duduk, makan, minum, berpakaian, dan semua tingkah lakunya menjadi teladan bagi umatnya. Oleh karena itu, Allah selalu menjaga dan memelihara tingkah laku Nabi Muhammad saw.. Ia tidak pernah berbuat salah kepada siapa pun. Ketika beliau bermuka masam kepada salah seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum, Allah swt. langsung menegurnya.

Firman Allah swt.:
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. Karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barang kali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa).” (Q.S. ‘Abasa (80): 1-3).

Ketetapan ataupun taqrir Nabi Muhammad saw. juga menjadi uswah bagi umatnya. Ketika salah seorang sahabat bernama Khalid bin Walid menyajikan hidangan makanan berupa daging “dab” (sejenis biawak). Khalid mempersilakan kepada Rasulullah saw. untuk menyantapnya, kemudian beliau menjawab:
Sabda Rasulullah saw.:
“Tidak (maaf), berhubung binatang ini tidak terdapat di kaum umatku, aku jijik padanya!” Kata Khalid: “Segera aku memotongnya dan memakannya, sedang Rasulullah saw. hanya melihat kepadaku.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Terakhir yang menjadi uswah hasanah adalah cita-citanya. Ada cita-cita Rasulullah saw. yang belum terlaksana karena beliau telah wafat. Contoh hadis ini salah satunya ketika beliau bercita-cita untuk berpuasa tanggal 9 Asyura.

Sabda Rasulullah saw.:
“Di kala Rasulullah saw. berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan untuk dipuasai, para sahabat menghadap kepada Nabi, mereka berkata: Ya Rasulullah, bahwa hari ini adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Jawab Rasulullah: Tahun yang akan datang, insya Allah aku akan berpuasa tanggal sembilan.” (H.R. Muslim dan Abu Daud)

Dengan demiikian jelas bahwa akhlak Nabi Muhammad saw itu sangat terpuji dan mulia. Akhlak beliau ada di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis. Beliau adalah sosok panutan dan contoh yang patut diteladani dan ditiru oleh kita semua selaku umat Islam yang mengikuti ajaran syariatnya.

Dengan dalil-dalil tentang akhlak Nabi Muhammad saw. yang dicantumkan, semoga dapat menjadi cermin bagi kita, dan berharap kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

dikutip dari : http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=262024740490635


idolakan nabi kita 

 Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah. Firman Allah dalam Al Quran surat Al-Ahzab ayat 21 tersebut menerangkan bahwa idola setiap muslim adalah Nabi Muhammad SAW. Sebab beliau merupakan panutan yang sempurna, remaja muslim di Indonesia harusnya mempelajari sejarah hidup panutan umat ini, agar dapat mengidolakannya khususnya para remaja saat ini yang tiap hari marak mengidolakan orang lain dalam panutan mencari keteguhan hidup yang lebih baik, mulai dari kalangan artis lokal bahkan artis mancanegara sekalipun. Hal ini sangatlah miris bahkan sebagian besar remaja muslim di Indonesia tidak menjadikan Nabi Muhammad sebagai idola mereka untuk menuntun hidupnya di masa kelak.

Rasulullah SAW adalah teladan sepanjang masa, bukan hanya umat islam yang mengidolakannya bahkan banyak cedekiawan non muslim yang tidak memeluk agam islam justru menyanjung Nabi Muhammad layaknya idola yang dikaguminya dan sering menjadikan inspirasi dalam hidupnya saat ini. Dialah salah satunya seorang penulis barat Michael Heart, bahkan dia menempatkan Rasulullah menjadi sosok yang paling berpengaruh dalam sejarah dan pekembangan peradapan dunia.
Jejak perjuangan mereka terekam indah dalam sirah (biografi), sayangnya buku-buku sirah yang memuat contoh hidup yang diterapkan Rasulullah dan para sahabat tak begitu diminati. Ulama yang merupakan pewaris para Nabi tidak begitu laris untuk diikuti.
Namun demikian, kita tidak boleh berputus asa.  Upaya membina remaja dan caberawit agar mengidolakan Rasulullah harus tetap dilakukan.Caranya adalah dengan mengintensifkan kembali pembinaan terhadap anak-anak caberawit, pra remaja,dan remaja. Mulai dari hal yang mudah yaitu selalu menceritakan tauladan Nabi Muhammad adapun untuk kalangan remaja ditanamkan rasa yang senang untuk selalu mendengarkan nasihat-nasihat dari Al Quran maupun Al Hadist, yang kerap disampaikan oleh para ulama dan mubaligh.

dikutip dari :http://www.siduta.com/nabi-muhammad-saw-adalah-idola-sepanjang-masa-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer